Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka dan Rasio Likuiditasnya

Penggunaan Rasio Likuiditas dalam Analisa Finansiil

Laporan finansial (Financial Statement) memberikan iktisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan Rugi-Laba (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun.

Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan finansiil suatu perusahaan, seorang penganalisa finansiil emmerlukan adanya ukuran atau “yard-stick” tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansiil adalah “rasio”. Pengertian rasio itu sebenernya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “arithmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil. Macamnya rasio finansiil pada dasarnya banyak sekali, karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.

Penganalisa finansiil dalam mengadakan analisa rasio finansiil pada dasranya dapat melakukannya dengan 2 macam cara perbandingan, yaitu:

  1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu (ratio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
  2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (rasio perusahaan/company ratio) dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/rasio rata-rata/rasio standar) untuk waktu yang sama.

Apabila dilihat dari sumbernya maka rasio-rasio dapat digolongkan dalam 4 golongan, yaitu:

  1. Rasio-rasio Neraca (Balance sheet ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid-test ratio, current assets to total assets ratio, current liabilities to total assets ratio dan lain sebagainya.
  2. Rasio-rasio laporan Rugi & Laba (income statement ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating rasio dan lain sebagainya.
  3. Rasio-rasio antar laporan (inter-statement ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal dari Income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover, dan lain sebagainya.

Ada pula yang mengelompokan rasio-rasio dalam rasio-rasio likuiditas, rasio-rasio leverage, rasio-rasio aktivitas dan rasio-rasio profitabilitas.

Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio).

Rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Debt to total assets ratio, New worth to debt ratio, dan lain sebagainya).

Rasio-rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (inventory turnover, average collection period, dan lain sebagainya).

Rasio-rasio profitabilitas adalah rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (Profit margin on sales, Return on total assets, Return on net worth, dan lain sebagainya).

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Berikut adalah perhitungan Rasio Likuiditas PT. INDOSAT Tbk :

A.   Current Ratio

       (Aktiva Lancar : Hutang Lancar)  = (7.376.209 :10.194.425)

                                                           = 0,72 atau 72%

        Interpretasi : kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi

        dengan aktiva lancar. Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,72.

B.    Cash Ratio (Ratio of immediate solvency)

       ((Kas + Efek) : Hutang Lancar))     =  ((4.348.046 + 0) : 10.194.425))

                                                              = 0,43 atau 43%

        Interpretasi :  kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi

       dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.

       Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,43.

C.    Quick (Acid test) Ratio

        ((Kas + Efek) + (Piutang) : Hutang Lancar ))) = ((4.348.046 + 0) + (386.894 +

                                                                                  1.557.504 + 26.803) : 10.194.425)))

                                                                                = 0,62 atau 62%

        Interpretasi : kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi

       dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).

      Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh quick assets Rp 0,62.

D.   Working Capital to Total Assets Ratio

       ((Aktiva Lancar – Hutang Lancar) : Jumlah Aktiva)  = (( 7.376.209 – 10.194.425) :

                                                                                           52.268.248))

                                                                                       = -0,054 atau -5,4%

       Interpretasi : likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto).

Leave a comment